https://ojs.serambimekkah.ac.id/jse/article/view/5090 


Abstrak

Usaha perbengkelan akan menghasilkan limbah yang jika tidak dikendalikan, maka dapat memberikan permasalahan terhadap lingkungan serta manusia. Pengetahuan dan sikap mekanik bengkel dapat mempengaruhi perilaku mekanik bengkel dalam mengelola limbah B3 yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan pola dalam mengurangi limbah perbengkelan kendaraan bermotor roda dua di Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui wawancara menggunakan angket. Penelitian menggunakan analisis data skala Guttman dan skala Likert yang akan dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanik bengkel di Kota Kendari pada 11 Kecamatan sebagian besar memiliki pengetahuan dalam kategori raguragu. Pada enam kecamatan yaitu Kecamatan Mandonga 62%, Kecamatan Kambu 61,66%, Kecamatan Kendari Barat 38,66%, Kecamatan Poasia 46,33%. Kecamatan Wua-Wua 33%, dan Kecamatan Puuwatu 56,66%. Sikap mekanik cenderung bersedia dalam melakukan pengelolaan limbah Bengkel B3 yaitu terdapat pada 8 Kecamatan yaitu Kecamatan Abeli 77,97%, Kecamatan Mandonga 51,06%, Kecamatan Kambu 63,63%, Kecamatan Baruga 54,73%, Kecamatan Kendari 76,47%, Kecamatan Puuwatu Kadia 57,14%, dan Kecamatan Nambo 70,27%. Perilaku pengelolaan limbah B3 melakukan proses pengelolaan yaitu Kecamatan Kambu 66,66%, Kecamatan Kendari Barat 58,81%, dan Kecamatan Puuwatu 75%.

Kata Kunci: pengetahuan, sikap, limbah B3, bengkel, pengelolaan limbah, Kendari